Memang banyak hal yang bisa ditemukan di mesin pencari otomatis, Google. Mulai dari hal unik sampe hal aneh. Dan salah satu contoh hal yang aneh adalah ketika kita mengetikkan keyword "kebaikan SBY" di Google namun kemudian malah muncul penyaranan revisi "Mungkin maksud Anda adalah: keburukan SBY". Tentunya hal ini membuat kita bertanya2 kenapa hal itu bisa terjadi??? Menurut pakar telematika terhebat di dunia, Bapak Roy Suryo, Google sengaja dibelokkan oleh seorang ahli. Tapi muncul pertanyaan, bukankah Google itu hanya mesin pencari (robot)? Memang ada campur tangan manusia dalam proses kerjanya, tapi atas alasan apa Google iseng menghapus kata kebaikan SBY dan merubahnya menjadi keburukan SBY?? Tapi demikianlah kata sang pakar terhebat. Kenapa saya bilang hebat? Kalo tidak percaya coba ketikkan keyword temukan roy suryo di Google lalu klik "Saya sedang beruntung"... Haha :D
Nah, kalau berdasarkan pengamat telekomunikasi, Budi Raharjo, hal ini bukanlah suatu kesengajaan namun ada beberapa hal mengapa Google secara otomatis melakukan penyaranan revisi kebaikan SBY menjadi keburukan SBY. Berikut adalah pernyataan beliau :
“Ini bukanlah kesengajaan. Ada banyak alasan mengapa Google secara otomatis melakukan penyaranan revisi pencarian. Ini bisa saja terkait perbedaan isi dengan indeks, jumlah kata kunci keburukan yang lebih banyak dan lainnya,” kata Budi Raharjo.
Kemungkinan pertama, ada banyak orang yang membuat artikel soal kebaikan SBY namun berisikan informasi lebih banyak tentang keburukan SBY pada tubuh artikel. Karena Google merupakan mesin pencari yang memanfaatkan jumlah kata kunci maka secara otomatis Google melakukan koreksi.
Kedua, banyak pihak yang menulis di judul atau paragraf awal di artikel yang diindeks di Google, memasang kata 'kebaikan SBY'. Namun, di halaman selanjutnya, komentar yang muncul atau tautan artikel mencantumkan banyak kata soal keburukan SBY. "Kita tidak bisa tahu secara langsung di halaman depan Google soal isi keseluruhan artikel terkait ‘kebaikan SBY’. Bisa jadi, banyak yang mencantumkan kata keburukan SBY pada komentar dan tautan.
Kemungkinan ketiga adalah pemasangan indeks dan kategori kata berupa ‘keburukan SBY’ pada artikel atau berita internet berisi kebaikan SBY. “Semua artikel di internet pada dasarnya mencantumkan indeks dan kategori. Karena itu, bisa jadi ketidaksesuaian pemasangan indeks dan kategori terhadap isi berita.”
Menurut saya, penjelasan beliau lebih masuk akal dan bisa dimengrti. Menurut sobat blogger gimana?? :)
No comments:
Post a Comment